Jasa Ekspedisi Samarinda Jembrana
Jasa ekspedisi samarinda jembrana yang dikelola oleh NAKULLE telah memiliki tempat tersendiri dihati para masyarkat dan pegiat bisnis di kota Samarinda dan Jembrana. Hal ini dikarenakan NAKULLE selalu memberikan pelayanan yang Ramah dan sopan, Aman, Cepat, Ongkos yang adil, dan Fast respon terhadap para custumer.
Jasa ekspedisi samarinda jembrana milik NAKULLE bisa digunakan untuk melakukan pengiriman bahan pokok rumah tangga, hasil bumi, kendaraan, material bangunan, material industry, produk UMKM, dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Jasa ekspedisi samarinda jembrana bisa anda gunakan dengan mudah, cukup menghubungi dan konsultasikan kebutuhan anda kepada tim Customer service NAKULLE di nomor whatsapp/ call 0812-4342-5077.
Setelah mendapatkan informasi bagaimana menggunakan layanan NAKULLE, sekarang kita akan membahas mengenai fakta menarik dua wilayah yang berhasil dihubungkan oleh NAKULLE, Kota Samarinda dan Jembrana.
Samarinda adalah ibu kota provinsi Kalimantan Timur dan samarinda merupakan kota dengan penduduk terbesar di seluruh Pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk sekitar 812,597 jiwa.
Samarinda memiliki wilayah seluas 718 km² dengan kondisi geografi daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter dari permukaan laut. Kota ini dibelah oleh Sungai Mahakam dan menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur melalui jalur sungai, darat maupun udara. Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 0,56 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda merupakan wilayah terkecil ketiga setelah Kota Bontang dan Kota Balikpapan. Ditinjau berdasarkan batas wilayahnya, Kota Samarinda seluruhnya dikelilingi oleh Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kota Samarinda dihuni berbagai macam suku bangsa. Suku bangsa terbesar yaitu suku Jawa (36,70%), disusul Bugis (24,14%), Banjar (14,43%), Kutai (6,26%) dan Toraja (2,13%). Kemudian ada juga suku bangsa lainnya, yaitu Dayak, Minahasa, Tionghoa, Mandar, Buton, Minangkabau, Makassar, Madura, Batak, Sunda dan lain-lain.
Kota Samarinda memiliki 10 kecamatan dan 59 kelurahan dengan kode pos 75111 hingga 75253. Kecamatan Samarinda Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar dengan luas wilayah lebih dari 31 persen luas Kota Samarinda, sedangkan Kecamatan Samarinda Kota merupakan kecamatan dengan luas wilayah terkecil.
Nah, setelah mendapat informasi terkait Kota Samarinda, sekarang kita akan membahas mengenai Kabupaten Jembrana.
Kabupaten Jembrana sendiri adalah sebuah kabupaten yang terletak di ujung Barat pulau Bali, Indonesia. Ibu kotanya berada di kecamatan Negara. Kabupaten Jembrana berbatasan dengan Kabupaten Tabanan di Timur, Kabupaten Buleleng di Utara, Selat Bali di Barat dan Samudera Hindia di Selatan. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten Jembrana berjumlah 329.506 jiwa.
Kabupaten Jembrana adalah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Bali. Kabupaten Jembrana terletak di belahan Barat pulau Bali, membentang dari arah Barat ke Timur pada 8°09’30″–8°28’02” LS dan 114°25’53″–114°56’38” BT. Luas wilayah Kabupaten Jembrana secara keseluruhan adalah 841,80 Km² atau 84.180 Ha. Daerah ini terdiri dari 5 kecamatan, 10 kelurahan, dan 41 desa. 5 kecamatan ini diantaranya kecamatan Jembrana, Melaya, Mendoyo, Nagara, dan pekutatan.
Berdasarkan bukti-bukti arkeologis dapat diinterprestasikan bahwa munculnya pemukiman di Jembrana sudah sejak 6000 tahun yang lalu. Dari perspektif semiotik, asal-usul nama tempat atau kawasan mengacu nama-nama fauna dan flora. Munculnya nama Jembrana berasal dari kawasan hutan belantara (Jimbar-Wana) yang dihuni raja ular (Naga-Raja). Sifat-sifat mitologis dari penyebutan nama-nama tempat telah menjadi tradisi melalui cerita turun-temurun di kalangan penduduk.
Berdasarkan cerita rakyat dan tradisi lisan (folklore) yang muncul, memberi inspirasi di kalangan pembangun lembaga kekuasaan tradisional (raja dan kerajaan) Raja dan pengikutnya yaitu rakyat yang berasal dari etnik Bali Hindu maupun dari etnik non Bali yang beragama Islam telah membangun kraton sebagai pusat pemerintahan yang diberi nama Puri Gede Jembrana pada awal abad XVII oleh I Gusti Made Yasa (penguasa Brangbang). Raja I yang memerintah di kraton (Puri) Gede Agung Jembrana adalah I Gusti Ngurah Jembrana. Selain kraton, diberikan pula rakyat pengikut (wadwa), busana kerajaan yang dilengkapi barang-barang pusaka berupa tombak dan tulup. Demikian pula keris pusaka yang diberi nama “Ki Tatas” untuk memperbesar kewibawaan kerajaan.
Jembrana sebagai sebuah kerajaan yang ikut mengisi lembaran sejarah delapan kerajaan (asta negara) di Bali. Sejak 1 Juli 1938, Daerah (Afdeling, regentschap) Jembrana dan juga daerah-daerah afdeling (Onder-afdeling, regentschap) lainnya di Bali ditetapkan sebagai daerah-daerah swapraja (Zelfbestuurlandschapen) yang masing-masing dikepalai oleh Zelfbestuurder (Raja).
Raja di Swapraja Jembrana (Anak Agoeng Bagoes Negara) dan Raja-raja di swapraja lainnya di seluruh Bali terlebih dahulu telah menyatakan kesetiaannya terhadap pemerintah Gubernemen. Anak Agung Bagoes Negara memegang tampuk pemerintahan di swapraja Jembrana secara terus-menerus selama 29 tahun meskipun terjadi perubahan tatanegara dalam sistem pemerintahan. Kepemimpinannya di Jembrana berlangsung paling lama dibandingkan dengan kepemimpinan yang dipegang oleh pejabat-pejabat sebelumnya.
Selama kepemimpinannya pula, dua nama yaitu Jembrana dengan ibu kotanya Negara senantiasa terpateri dalam sejarah pemerintah di Jembrana, baik dalam periode Pendudukan Jepang (tahun 1943-1945), periode Republik Indonesia yang hanya beberapa bulan (tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode bentuk Negara Indonesia Timur (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (tahun 1950-1958).
Dapat dikatakan bahwa, sejak gelar “Bupati” yang mengepalai pemerintahan di Daerah Tingkat II Jembrana untuk pertama kali diberlakukan pada tahun 1959 sampai saat ini, nama “Negara” sebagai ibu kota Daerah Kabupaten Jembrana tetap dilestarikan.
Artikel ini resmi ditulis oleh tim marketing Nakulle.id
Very interesting points you have observed, regards for putting up.Raise blog range