Jasa Ekspedisi Samarinda Maluku

Jasa Ekspedisi Samarinda Maluku merupakan salah satu yang memiliki peran penting dalam membangun provinsi Kalimantan Timur dan Maluku. Hasil bumi yang melimpah dan pesatnya perkembangan produk UMKM serta industri pengolahan merupakan alasan utama mengapa rute ini menjadi kunci pertumbuhan ekonomi kedua wilayah tersebut.

Jasa Ekspedisi Samarinda Maluku dahulu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, hal ini karena ongkos kirim yang mahal dan terbatasnya perusahaan jasa pengiriman yang mau melayani rute Samarinda Maluku.

Peluang inilah yang kemudian diterjemahkan oleh perusahaan NAKULLE untuk membuka rute pengiriman logistik dan kargo Samarinda Maluku.

Jasa Ekspedisi Samarinda Maluku yang dikelola oleh NAKULLE telah membawa kabar gembira bagi masyarakat dan pegiat bisnis di daerah tersebut.

NAKULLE dengan prinsip layanan berbasis RACOF (Ramah dan sopan, Aman, Cepat, Ongkos yang adil, dan Fast Respon) telah berhasil memberikan Excellent Service pengiriman logistik dan kargo kepada hampir 2 juta jiwa yang tinggal di Samarinda dan Maluku.

Untuk menggunakan layanan pengiriman barang yang murah, aman, dan cepat rute Samarinda Maluku milik NAKULLE, maka silahkan hubungi customer service NAKULLE di momor WhatsApp/Call : 0812-4342-5077. Silahkan hubungi CS kami, konsultasikan jenis dan waktu pengiriman barang, dan tunggu layanan super dari tim NAKULLE.

Karena alasan jarak yang cukup jauh dan ekstrem, ada baiknya anda memperhatikan hal-hal sepele namun sering menjadi masalah dalam pengiriman Samrinda Maluku.

1. Packing barang yang tidak baik. Sebenarnya Tim NAKULLE akan melakukan packing ulang tanpa mengganti packing awal jika ada packing yang tidak baik, namun hal ini sebaiknya diperhatikan oleh pengirim sebelum mengirim barang dengan rute yang jauh.


2. Alamat pengirim dan penerima yang jelas dan lengkap. Perlu anda ketahui bahwa NAKULLE memiliki layanan door to door, dimana Tim NAKULLE akan menjemput dan mengantarkan barang langsung kedepan pintu rumah anda. (Konsultasikan dengan CS NAKULLE untuk klaim layanan door to door)

3. Pastikan ada kontak narahubung yang selalu aktif untuk dihubungi oleh Tim NAKULLE.


4. Konsultasikan dan informasikan jenis barang anda kepada CS NAKULLE secara lengkap dan detail. Hal ini penting untuk mengantisipasi kerusakan barang saat proses pengiriman.


5. Dilarang mengirim barang-barang ilegal dan dilarang dalam undang-undang.

Nah, setelah mendapat informasi detail mengenai bagaimana menggunakan layanan NAKULLE. Sekarang kita akan membahas secara singkat profil kota Samarinda dan provinsi Maluku.

Kota Samarinda adalah ibu kota provinsi dan merupakan kota dengan penduduk terbesar di seluruh Pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk sekitar 812,597 jiwa.

Samarinda memiliki wilayah seluas 718 km² dengan kondisi geografi daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Kota ini dibelah oleh Sungai Mahakam dan menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur melalui jalur sungai, darat maupun udara. Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 0,56 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda merupakan wilayah terkecil ketiga setelah Kota Bontang dan Kota Balikpapan.

Ditinjau berdasarkan batas wilayahnya, Kota Samarinda seluruhnya dikelilingi oleh Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sama halnya dengan Samarinda, Kota Maluku juga dikelilingi oleh lautan lepas yang menjadikan wilayah ini sangat strategis. Maluku adalah sebuah provinsi yang meliputi bagian selatan Kepulauan Maluku, Indonesia.

Provinsi ini berbatasan dengan Laut Seram di Utara, Samudra Hindia dan Laut Arafura di Selatan, Papua di timur, dan Sulawesi di Barat.[6] Ibu kota dan kota terbesarnya ialah kota Ambon.

Provinsi Maluku berada di urutan ke-28 provinsi menurut jumlah penduduk di Indonesia, dimana pada tahun 2020, populasi provinsi Maluku berjumlah 1.848.923 jiwa.

Sebelum masa penjajahan, Kota Maluku menjadi poros perdagangan rempah dunia dengan cengkih dan pala sebagai barang dagangan utama. Hal ini membuat Maluku dijuluki sebagai “Kepulauan Rempah” hingga hari ini. Rakyat Maluku berdagang dengan para pedagang dari berbagai daerah di Nusantara maupun mancanegara seperti pedagang-pedagang Tionghoa, Arab, dan Eropa. Kekayaan rempah ini pun menjadi daya tarik bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya menguasai Maluku, dimulai oleh Portugis dan terakhir Belanda.


Sejarah Maluku sebagai satu kesatuan dimulai dari pembentukan tiga kegubernuran oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda pada abad ke-18, yaitu Ambon, Kepulauan Banda, dan Ternate yang disatukan oleh Belanda pada awal abad ke-19 dalam satu nama, yaitu Maluku.

Setelah masa penjajahan, Maluku tetap dipertahankan seutuhnya sebagai provinsi sebelum Maluku Utara dimekarkan menjadi provinsi sendiri pada akhir abad ke-20.

Pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan topangan terbesar terhadap ekonomi Maluku, diikuti dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan serta perdagangan besar dan eceran.

Lapangan-lapangan usaha tersebut pun menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi provinsi. Pertumbuhan industri Maluku merupakan salah satu yang terpesat di Indonesia dengan pertumbuhan industri mikro dan kecil di atas tiga belas persen pada 2019.

Infrastruktur transportasi juga telah berkembang pesat di Maluku. Karena Maluku adalah provinsi berbentuk kepulauan, maka tidak heran jika transportasi di Maluku dikuasai oleh transportasi laut.

Saat in8, Maluku telah memiliki 31 pelabuhan penyeberangan dengan 66 lintas penyeberangan yang dilayani 25 unit kapal. Maluku dilalui 3 lintas Tol Laut dengan 9 pelabuhan singgah yang tersebar di seluruh penjuru kepulauan.

Sebagai pulau terbesar, transportasi darat dan jalan terpusat di Seram. Maluku memiliki 13 bandara dengan 13 rute komersial dan 7 rute perintis. Pelabuhan terbesar Maluku adalah Pelabuhan Yos Sudarso, sementara bandara terbesarnya adalah Bandara Pattimura.

Artikel ini resmi ditulis oleh tim marketing Nakulle.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *