Jasa Ekspedisi Tarakan Luwu Utara
Jasa ekspedisi tarakan luwu utara memiliki peran penting dalam membangun ekonomi dan indsutri di wilayah ini, terkhusus kabupaten Luwu Utara. Sebagai informasi, Kabupaten Luwu Utara sempat mengalami kelumpuhan akibat bencana alam banjir bandang yang terjadi di pertengahan tahun 2020 lalu.
Jasa ekspedisi tarakan luwu utara yang dikelolah oleh NAKULLE dapat digunakan untuk melakukan pengiriman logistik dan kargo berupa kendaraan, hasil pertanian, perkebunan, bahan pokok rumah tangga, material bangunan, hasil UMKM, produk industri, dan lain sebagainya tergantung kebtuhan para customer.
Jasa ekspedisi tarakan luwu utara diharapkan mampu menjadi motor penggerak roda perekonomian di dua daerah ini. NAKULLE sebagai penyedia jasa ekspedisi terbaik di Indonesia juga terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik yang Ramah dan sopan, Aman, Cepat, Ongkos yang adil, dan Fast Respon (RACOF) pada setiap customer, termasuk di rute tarakan dan luwu utara.
Untuk menggunakan layanan NAKULLE rute tarakan luwu utara, anda hanya perlu menghubungi dan melakukan konsultasi dengan tim customer service NAKULLE di nomor whatsapp / call 0812-4342-5077.
Setelah mengetahui bagaimana cara menggunakan layanan NAKULLE, kurang lengkap rasanya jika kita tidak membahas fakta menarik terkait kota Tarakan dan Kabupaten Luwu Utara.
Kota Tarakan adalah sebuah kota di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia dan juga merupakan kota terbesar di Kalimantan Utara. Kota ini memiliki luas wilayah 677,53 km² dan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik 2021, kota Tarakan berpenduduk sebanyak 242.786 jiwa pada tahun 2020. Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil. Semboyan dari Kota Tarakan adalah Tarakan Kota “BAIS” (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera).
Kota Tarakan, yang secara geografis terletak pada 3°14’23” – 3°26’37” Lintang Utara dan 117°30’50” – 117°40’12” Bujur Timur, terdiri dari tiga pulau, yaitu Pulau Bunyu, Pulau Tarakan, dan Pulau Sadau. Kota Tarakan terdiri dari 4 kecamatan dan 20 kelurahan. 4 kecamatan tersebut diantaranya kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Barat, dan Tarakan Utara.
Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.
Nah, setelah mendapat imformasi mengenai Kota Tarakan di pulau Kalimantan. Sekarang kita akan membahas secara singkat dan padat mengenai Kabupaten Luwu Utara di pulau Sulawesi.
Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Masamba. Kabupaten Luwu Utara yang dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun 1999 merupakan pecahan dari Kabupaten Luwu.
Saat pembentukannya daerah ini memiliki luas 14.447,56 km² dengan jumlah penduduk sekitar 450.000 jiwa. Namun setelah dimekarkan kembali dengan membentuk Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2003 maka saat ini luas wilayah Kabupaten Luwu Utara adalah 7.502,58 km² dengan jumlah penduduk 312.883 jiwa pada tahun 2019.
Secara geografis Kabupaten Luwu Utara terletak pada koordinat antara 20°30’45” sampai 2°37’30” Lintang Selatan dan 119°41’15” sampai 12°43’11” Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Luwu Utara merupakan paling utara di Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari pantai, dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian antara 0-3.016 Mdpl.
Wilayah Selatan berupa dataran rendah dan pantai yang berbatasan langsung dengan Teluk Bone. Sebagian besar wilayah berupa pegunungan dengan gunung menjulang seperti Gunung Tolangi, Gunung Balease, Gunung Kabentonu, Gunung Kambuno, Gunung Tusang, Gunung Tantanggunta dan lainnya. Sejumlah sungai besar yang berada di wilayah ini antara lain Sungai Salu Rongkong, Sungai Salu Kula, Sungai Salu Balease, Sungai Salu Karama, Sungai Salu Lodang dan lainnya.
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Luwu Utara adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, terdapat empat bahasa daerah di Kabupaten Luwu Utara,[6] yaitu bahasa Lemolang, bahasa Rampi, bahasa Seko, dan bahasa Toraja (khususnya dialek Tae dan dialek Toala).
Terkait suku bangsa, Terdapat berbagai kelompok etnis di Kabupaten Luwu Utara. Meski tidak ada data terperinci, salah satu etnis asli yang dicatat dalam situs pemerintahan Luwu Utara adalah Suku Rongkong. Selain itu, terdapat juga masyarakat Toraja, Makassar, Suku Bugis dan etnis pendatang lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Luwu Utara.
Kabupaten Luwu Utara memiliki 15 kecamatan, diantaranya kecamatan Malangke barat, Bone – bone, Malangke, Masamba, Mappideceng, Tana lili, Sukamaju, Sukamaju Selatan, Seko, Rampi, Baebunta, Baebunta Selatan, Sabbang Selatan, Sabbang, dan Limbong.
Meskipun sempat tidak beroperasi dan lumpuh akibat bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara Juli 2020 lalu, saat ini seluruh akses transportasi di kabupaten luwu utara sudah bisa digunakan. Misalnya Bandar Udara Andi Jemma Masamba, Bandar Udara Seko, Bandar Udara Rampi, Pelabuhan Munte dan Terminal darat Masamba.
Selain kaya akan hasil bumi, kabupaten luwu utara juga memiliki potensi pariwisata yang sangat berpeluang untuk terus dikembangkan. Diantaranya Air Terjun Bantimurung, Air Terjun Sarambu Alla, AIr Terjun Pongrea, Air Terjun Salu Bunto, Air Terjun Tulang-tulang, Pantai Munte, Dataran Tinggi Seko, Gunung Balease, Arung Jeram Salu Rongkong, Pemandian Alami Salu Kula, Pemandian Air Hangat Pincara, dan Sungai Enneng.
Artikel ini resmi ditulis oleh tim marketing Nakulle.id
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://accounts.binance.info/en/register?ref=JHQQKNKN