Jasa Ekspedisi Tarakan Timika

Jasa ekspedisi tarakan timika sangat potensial untuk terus dikembangkan karena menjadi akses pintu masuk perdagangan di pulau Kalimantan dan Papua. Hal ini juga didukung oleh karakteristik potensi dua wilayah yang memiliki kesamaan, yakni dibidang industri dan perkebunan.

Jasa ekspedisi tarakan timika yang dikelola oleh NAKULLE bisa digunakan oleh masyarakat setempat atau para pelaku usaha untuk mengirimkan material atau hasil bumi yang mereka hasilkan. Misalnya kendaraan, sembako, material bangunan, hasil industri, produk UKM, dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kota Tarakan dan Timika.

Jasa ekspedisi tarakan timika memiliki kesamaan dengan jalur ekspedisi lainnya di Indonesia, termasuk dalam hal cara mengukur volume berat dari sebuah kiriman. Dalam menentukan berat barang, NAKULLE akan menggunakan rumus nasional yaitu Panjang x Lebar x Tinggi /4.000. (berat volume).

Jadi, perlu anda ketahui bahwa volume berat terbagi atas dua jenis, yaitu berat aktual (berat pada saat barang ditimbang) dan berat volume (berat yang diambil setelah menghitung besar packing). Jika anda masih bingung, maka perhatikan simulasi dibawah ini.

Jika misalnya barang yang akan anda kirimkan memiliki berat aktual 50 Kg, namun memiliki ukuran kardus / packing Panjang = 80 Cm, Lebar 80 Cm, dan Tinggi 50 Cm. Maka cara menghitung volume berat adalah sebagai berikut:

Panjang x Lebar x Tinggi /4.000

80 x 80 x 50 = 320.000/4.000 = 80 Kg.

Nah, berdasarkan hitungan diatas, maka volume berat yang akan dihitung oleh NAKULLE sebagai penyedia jasa pengiriman logistik dan kargo adalah total berat volume yakni 80 Kg, bukan 50 Kg. Aturan ini merupakan aturan nasional yang berlaku untuk seluruh penyedia jasa layanan ekspedisi di seluruh wilayah Indonesia.

Setelah mengetahui bagaimana menentukan volume berat barang di jasa ekspedisi NAKULLE, sekarang kita akan memberikan informasi mengenai dua kota industri yang berhasil dilayani oleh NAKULLE, yakni Kota Tarakan dan Kota Timika.

Kota Tarakan adalah sebuah kota di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia dan juga merupakan kota terbesar di Kalimantan Utara. Kota ini memiliki luas wilayah 677,53 km² dan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik 2021, kota Tarakan berpenduduk sebanyak 242.786 jiwa pada tahun 2020.

Kota Tarakan, yang secara geografis terletak pada 3°14’23” – 3°26’37” Lintang Utara dan 117°30’50” – 117°40’12” Bujur Timur, terdiri dari tiga pulau, yaitu Pulau Bunyu, Pulau Tarakan, dan Pulau Sadau. Kota Tarakan terdiri dari 4 kecamatan dan 20 kelurahan. 4 kecamatan tersebut diantaranya kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Barat, dan Tarakan Utara.

Berdasarka sejarah, setidaknya ada 5 fase penting yang telah dilalui oleh kota Tarakan sehingga bisa seperti sekarang ini. Pertama adalah fase kerajaan Tidung, kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan Utara, yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini, selain Kerajaan Tidung, terdapat pula Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas.

Kedua adalah fase Dinasti Tengara, Dinasti Tengara bermulai pada tahun 1557-1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet pada tahun 1557 Masehi dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe Adil pada tahun 1916, Dinasti Tengara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan Tengah.

Ketiga adalah fase Hindia Belanda, Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran.

Keempat adalah fase pendudukan Jepang, Mendapatkan ladang minyak Tarakan adalah satu tujuan awal Jepang selama Perang Pasifik. Jepang menyerang Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942 dan mengalahkan garnisun Belanda yang kecil dalam pertempuran yang berlangsung selama 2 hari di mana separuh pasukan Belanda gugur.

Kelima adalah fase kemerdekaan, Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikanTarakan sebagai salah satu sentra industri di wilayah Provinsi Kalimantan Timur bagian utara sehingga pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1981.

Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-undang RI No. 29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan. Akhirnya, Sejak tahun 2012, Kota Tarakan merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur.

Nah, setelah mendapat gambaran detail mengenai kota Tarakan, dibawah ini kita akan membahas mengenai fakta menarik terkait kota Timika.

Kota Timika sejak dahulu dikenal sebagai kota industri. Timika adalah sebuah kota di Papua, Indonesia yang merupakan ibu kota Kabupaten Mimika. Timika merupakan kota yang berorientasi pada bidang industri dan jasa sebab di kota ini terdapat berbagai perusahaan berskala nasional akibat kehadiran PT. Freeport Indonesia.

Mayoritas penduduknya adalah pendatang dari berbagai wilayah Indonesia. Timika juga merupakan konsentrasi Warga Negara Asing (WNA) yang sedang berada di Papua. Rata-rata mereka bekerja di areal PT Freeport Indonesia. Kurang lebih 2.000 orang yang berasal dari negara Amerika Serikat, sisanya merupakan WNA dari Jepang, Kanada, Australia dan Jerman.

Pariwisata Pada Tahun 2020 melalui Pemerintah daerah Kabupaten Mimika, akan membuka kawasan Pariwisata hutan Mangrove yang berlokasi di Pelabuhan Pomako. Kawasan ini diciptakan karena selain menjadikan objek Pariwisata Pemerintah dalam hal ini juga ingin Mengenalkan Pentingnya menjaga kawasan Hutan Mangrove di Timika.

Artikel ini resmi ditulis oleh tim marketing Nakulle.id

One thought on “Jasa Ekspedisi Tarakan Timika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *